Cerita Sex Memek Basah Janda
Asian Sex Porn Story Xxx – hardtop tua kepunyaan temanku berlangsung agak tersendat dimedan yg becek dan agak berlumpur dikawasan pedesaan selama kabupaten bogor, nyaris 3 jam kami menempuh perjalanan dari Jakarta mengarah ke ketempat yg menurut keterangan dari herman, temanku ini, ialah tempatnya mojang-mojang cantik sebagai rekan akhir pekan.
Aku sebenarnya ikut ketempat inipun karna anjuran temanku ini. Menurutnya telah sekitar enam bulan lebih mencari tempat hiburan dikawasan ini. Konon didesa – – yg bakal kami tuju ini tidak sedikit ada janda-janda yg dapat diajak kencan.
– Konon kita dapat dengan leluasa bermalam dirumah wanita tersebut layaknya suami istri, dan tanpa kawatir terdapat pihak yg usil, baik orang tuanya, tetangga, ataupun masyarakat sekitar, menurutnya didesa tersebut hal laksana itu ialah lumrah adanya, dan masih menurut kisah temanku ini, bahwa wanita- perempuan disana tersebut bukanlah sejenis pelacur.
Tak sejumlah lama lantas akhirnya kami tiba pun dirumah “gacoan” temanku itu, lokasi tinggal yg simpel dengan dinding yg setengah tembok dan sebagiannya lagi adalahpapan kayu yg dibentuk sedemikian rupa sebagaimana rumah banyak sekali didesa itu.
– Akhirnya kami turun dari mobil, didepan lokasi tinggal tampak berdiri seorang perempuan muda yg usianya aku taksir selama 22 tahun, wajah lumayan cantik dengan kulit kuning langsat dengan body yg lumayan proporsional, dan pastinya enak dilihat, bahkan dapat dibilang seksi, mengingatkan aku pada artis-artis dangdut ibu kota. –
*SINGKAT KAT KAT CERITA TA TA*
Akhirnya aku dan Ceme berlangsung kaki mengarah ke kerumahnya, lokasi tinggal Ceme ternyata lebih terisolir lagi, bagaimana tidak aku katakan terisolir, guna mencapainya saja kami mesti menyebrangi sungai, potong jalan biar lebih cepat, begitu dalil Ceme, beruntung airnya tidak terlampau dalam, tetapi arusnya lumayan deras, sesekali Ceme menolong menuntun tanganku disaat kami menapaki bebatuan sungai.
– Lepas dari menyebrangi sungai, sekarang kami menyusuri pematang sawah yg lebarnya tak lebih melulu sekitar 30 cm, tetapi entah kenapa aku menyenangi perjalanan laksana itu, terlepas karna aku bareng dengan perempuan cantik disampingku, keadaan alam pedesaan tersebut memang aku suka, bebas dari kebisingan suara kendaraan, bebas dari polusi udara dari asap kendaraan, dan bebas dari carut marutnya keadaan kota Jakarta.
Disini aku rasakan alam memainkan perannya dengan semestinya, tidak laksana yg aku saksikan dijakarta. Seolah alam sudah diperkosa oleh sekian banyak macam kepentingan, sampai-sampai alam tidak dapat lagi memainkan perannya secara lami. Berbeda dengan yg aku rasakan didesa ini, seluruh aku rasakan berlangsung secara natural.
Laksana burung-burung kecil yg beterbangan diantara padi-padi yg mulai menguning. Kupu-kupu yg berpindahan dari satu bunga kebunga lainnya. Atau bila aku menyaksikan kebawah, disepanjang tepi pematang terdapat got kecil yg airnya jernih. Tampak jelas sekumpulan ikan kecil yg berenang seraya menyodok-nyodokan mulutnya pada tanaman lumut guna dimakannya.
– Akhirnya kami mendarat ditepi kolam yg tak seberapa luas, sesekali tampak sejumlah ekor ikan hadir kepermukaan untuk lantas masuk pulang kedalam air empang yg agak kehijauan itu. diatas kolam itu terdapat lokasi tinggal yg tak jauh bertolak belakang dengan lokasi tinggal euis, yg ternyata ialah rumah orang tua Ceme, lantas kami mengarah ke kerumah tersebut dengan jalan yg agak mendaki, ternyata rumah tersebut mempunyai halaman yg lumayan luas.
“Mas, ayu anda istirahat dikamar aja.. nanti mas saya pijitin, keliatannya mas Sakong capek ya..?” ujar Ceme.
“Oh iya, boleh..” jawabku agak gugup.
“Mas Sakong bajunya dimulai aja, biar Ceme enak mijitnya..” ujar Ceme.
– Lalu kubaringkan tubuhku telungkup diatas ranjang itu, Ceme duduk disampingku sambil telapak tangannya mulai membalurkan cairan baby oil keseluruh punggungku, terasa kasar telapak tangan Ceme dipunggungku, tapi tersebut sama sekali tak menggangguku, malah ada sensasi tersendiri yg kurasakan. Kemudian Ceme mulai memijit, dimulai dari belakang leherku lantas pundak, lumayan bertenaga kurasakan pijitan tangan Ceme, serasa hingga kesendi-sendi tulangku.
Kini tangan Ceme mulai memijit lokasi pahaku, kemudian tangan tersebut terus merayap lebih keatas sampai nyaris kearah selangkanganku. Batang zakarku kurasakan mulai berdiri, dan rupanya Ceme paham dengan apa yg aku rasakan. javcici.com Semakin agresif selangkanganku dipijitnya sampai sedikit menyentuh pada testisku. Nikmat bercampur geli kurasakan sampai- hingga pantatku agak kunaikan keatas, kulirik kearah Ceme, kulihat dia tersenyum, manis sekali.
– Kini posisiku telentang menghadap kelangit-langit kamar, kulihat Ceme tersenyum ketika matanya tertuju pada celana dalamku yg ternyata saat tersebut batang kontolku berdiri, sampai-sampai terlihat mengacung dibalik celana dalamku . agak malu pun aku, ah tapi sesudah kupikir, kenapa mesti malu, toh Ceme pun telah paham. Kini Ceme membaluri pahaku dengan baby oil, diratakannya sejenak keseluruh lokasi pahaku. Ceme memijit kearah selangkanganku, punggung tangannya menyentuh-nyentuh biji pelirku meningkatkan tegang batang kontolku sampai-sampai tambah mengacung tegak.
Kurang nikmat ya mas, kalo dikocok gunakan tangan Ceme, soalnya tangan Ceme kasar. Ceme kocokin gunakan mulut Ceme aja ya mas..? tentu enggak kasar deh.
– Kini Ceme mulai menjilati kontolku, digelitik-gelitiknya dengan lembut batang kontolku dengan memakai ujung lidahnya. Nikmat kurasakan sampai kupejamkan mataku sejenak, kemudian lidah tersebut menjalar mengarah ke biji pilirku. Dikulum dan diemut biji pelirku dengan mulutnya, tak lama lantas kembali lidah tersebut menyapu kebatang kontolku. Kemudian menggelitik kepala kontolku, alangkah ngilu aku rasakan terutama ketika ujung lidahnya menjilti lubang kencingku.
Nikmat kurasakan jilatan lidah Ceme menyapu diseluruh lokasi batang kontolku. Kali ini mulai dikulum batang kontolku dan dikocokannya naik turun dengan mulutnya. Sambil mengulum batang kontolku sesekali tatapan Ceme tertuju padaku mungkin hendak mengetahui reaksiku saat merasakan hisapannya. Semakin lama semakin dahsyat mulut Ceme mengulum kontolku, serasa nyaris ditelannya semua batang kontolku sampai menyentuh kerongkongannya.
– Aksinya tersebut terlihat begitu seksi dimataku, khususnya disaat matanya yg terus menatapku seraya mengulum batang rudalku, tatapan tersebut begitu menggoda, dan menantang, tak tahan aku melihatnya, sambil kutarik kepalanya sampai wajahnya mendekati kewajahku, kulumat mulutnya yg masih belepotan oleh air liurnya sendiri, dengan rakus kami saling berpagutan.
Sebelumnya semenjak perjalanan dari Jakarta aku menginginkan bahwa wanita-wanita yg terdapat didesa ini paling-paling berkulit agak hitam, busik, dan mata kaki agak bersisik, khas tipikal warga desa yg pernah aku kunjungi dulu masa-masa aku kemping didaerah terpencil jawa barat ketika masih SMA, namun aku berpikir, ah, enggak apa-apa lah, yg pentingkan barangnya masih orisinil bukan bekas Kontol berane macam bentuk. –
– Disini sungguh diluar dugaanku, bahkan kulitnya jauh lebih bersih dan lembut dari pelacur-pelacur Jakarta yg tidak jarang aku ajak kencan, bahkan bila aku membanding-bandingkan tidak kalah pun dengan artis-artis ibu kota, kecuali telapak tangannya. Dengan gemas kuremas Nenen Janda tersebut dengan kedu tanganku, pasti saja masih belum puas. Sambil kukulum putting susunya, ku emut dengan rakus, kulihat Ceme memejamkan matanya merasakan aksi yg aku lakukan. Mulutnya tersiar desahan yg lembut, puas mengulum putting yg sebelah kiri, kuberalih merasakan putting susu yg sebelah kanan.
Dengan perlahan kulepas celana dalam yg masih membalut selangkangannya. Terpampanglah vagina Ceme didepan mataku, memek yg indah, dengan bibir vagina yg tidak terlampau tebal berwarna agak kemerahan. Bulu halus kemaluan menghiasi Meki, jembutnya belum terlampau lebat pikirku. Umur memang tidak dapat dibohongi, walaupun Ceme telah Janda Nenen namun usianya masih tergelong ABG. Organ intimnyapun sebagaimana anak anak ABG.
– Kusibak memek tersebut dengan dua tanganku, sehingga meningkat lebar terbuka, kuhirup sesaat aromanya, tercium wewangian yg khas yg kian membangkitkan birahiku, kujulurkan lidahku dan mulai menjilati selama lubang memeknya, memek yg mulai basah, agak tidak banyak asin kurasakan, kudengar terdapat lenguhan terbendung dari mulut Ceme, kulirik sejenak, kali ini matanya kulihat terpejam, dan mulutnya tidak banyak menganga, dari reaksinya kelihatannya memang betul laksana apa yg dikatakannya bahwa dia memang belum pernah menikmati memeknya dioral oleh mantan suaminya dulu. by – BERSAMBUNG,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,